Rabu, 02 November 2016

Seputar Mitos Bayi Yang Baru Lahir



Foto by buahhati.co.id
IndoNewz.com – Memiliki seorang bayi adalah anugerah untuk setiap orang tua. Bayi juga menjadi lambang kebahagiaan dari pasangan suami istri. Bagi pasangan suami istri yang baru saja memiliki bayi, pasti pernah mendengar tentang mitos-mitos yang berhubungan dengan bayi.
Berikut kami paparkan beberapa mitos seputar bayi.

Kacang hijau bikin rambut bayi lebat
Demi memiliki bayi dengan rambut yang lebat, para ibu hamil percaya jika mengkonsumsi kacang hijau saat hamil akan membuat bayi memiliki rambut yang lebat. Akan tetapi menurut pakar gizi Leona Victoria Djajadi, MND, secara ilmiah belum ada bukti bahwa kacang hijau bisa melebatkan rambut. Namun demikian, secara nutrisi kacang hijau memang baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena merupakan sumber vitamin dan mineral alami. Menurut Victoria, rambut anak biasanya berhubungan dengan genetik, tidak ada pengaruhnya dengan mengonsumsi kacang hijau. Meski begitu, kacang hijau cukup kaya akan nutrisi dengan protein dan vitamin, termasuk vitamin E. Asupan ini pun sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil guna memenuhi kebutuhan nutrisi dan kandungan lemak tak jenuhnya yang baik untuk membantu perkembangan otak janin.

Cukur rambut bayi agar lebat
Banyak orang tua percaya jika mencukur habis rambut bayi, nanti saat rambutnya tumbuh akan memiliki rambut yang tebal.  Faktanya informasi tersebut belum terbukti kebenarannya. Bayi akan mengalami kerontokan rambut secara alami selama enam bulan pertama kehidupannya, akibat kondisi yang dinamakan sebagai telogen effluvium. Disebutkan bahwa pada intinya rambut memiliki dua fase yaitu fase pertumbuhan (growth stage) and fase istirahat (resting stage).
Menurut News Kid Center, umumnya bayi akan mengalami 'penggantian' rambut baru saat usianya sekitar 4 bulan. Rambut yang baru tumbuh ini biasanya memang akan tumbuh lebih panjang, tebal dan mungkin saja berbeda warna dengan rambut lahirnya.

Kulit bayi baru lahir tidak mulus
dr Ridwan, SpOG dari Kemang Medical Care menjelaskan putih-putih di kulit yang membuat bayi terlihat kotor adalah vernix casseosa. Secara alamiah vernix casseosa melapisi kulit janin selama trimester akhir kehamilan. Dalam vernix casseosa terdapat kandungan polipeptida antimikroba. Kandungan ini selain melindungi bayi dari mikroba juga mengandung protein yang sifatnya seperti antibiotik. Selain itu juga berfungsi membantu kulit bayi beradaptasi, termasuk membantu menjaga kulit bayi baru lahir tidak mudah kehilangan panas tubuh.

Bayi baru lahir alami jerawatan
Bayi yang jerawatan disebabkan hormon dalam tubuh bayi yang baru lahir masih tidak seimbang. Ini karena bayi masih membawa hormon dari ibu. Karena merupakan pengaruh hormon dan bukan penyakit, maka tidak diperlukan pengobatan apapun. Setelah dua bulan biasanya jerawat itu hilang sendiri seiring berkurangnya hormon dari ibu yang ada di tubuh bayi.

Bercak biru pada bayi baru lahir
dr Rini Sekartini, SpA(K), konsultan tumbuh kembang dari RSCM, pernah menjelaskan bercak kebiruan yang ada pada bayi baru lahir merupakan hasil hiperpigmentasi. Meski tidak berbahaya, namun bercak ini memang sulit hilang. Akan tetapi bercak akan semakin menipis seiring dengan bertambah besarnya bayi tersebut. Bercak yang normal adalah yang berwarna kemerahan atau kebiruan. Tapi jika bercak pada tubuh bayi berwarna kecokelatan, menonjol dan ada di beberapa tempat, patut dicurigai bahwa bayi sedang mengalami gangguan saraf, sehingga perlu segera dibawa ke dokter.

Itulah mitos-mitos yang pada umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir. Untuk itulah orang tua jangan  mudah untuk percaya dengan mitos-mitos yang berkembang. Orang tua perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai seputar bayi.

Source : detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
close
Peduli dan Berbagi