Kamis, 17 November 2016

Pengaruh Kemenangan Trump Terhadap Apple



Berulang kali Trump kritik Apple (Foto by makemac.com)
IndoNewz.com – Kemenangan Donald Trump sebagai presiden dalam Pilpres AS disebut Apple akan menimbulkan pengaruh yang besar dalam industri teknologi di AS tersebut. Pasalnya beberapa kali Trump menyinggung soal Apple dalam kampanyenya. Mulai dari wacana memindahkan produksi iPhone ke dalam negeri hingga imbauan agar Apple melonggarkan sekuriti produknya.
Lalu apa sajakah pengaruh kemenangan Trump terhadap Apple? Berikut penjelasannya :

Repatriasi pajak
Banyaknya korporasi di AS, salah satunya adalah Apple yang menyimpan dananya di luar negeri hanya untuk menghindari pajak korporasi sebesar 35 persen. Apple memiliki dana mencapai 200 miliar dollar AS dalam bentuk uang kas dan surat berharga. Dalam kampanyenya Trump pernah mengatakan akan mengurangi persentase pajak korporasi sebesar 35 persen demi mengalirkan dana repatriasi ke dalam negeri AS.

Jika kebijakan ini dapat terwujud, maka ini akan memberikan dampak positif kepada perusahaan-perusahaan teknologi, seperti Apple, Microsoft, Google dan lainnya. Kebijakan ini sebenarnya pernah dilakukan Presiden George W.Bush pada tahun 2004. Saat itu Bush mengurangi sementara besaran pajak menjadi 5,25 persen dan berhasil memulangkan dana sebesar 312 miliar dollar AS.

Pindah pabrik iPhone
Apple yang melakukan kerja sama dengan pemanufaktur Foxconn di China untuk memproduksi aneka gadget dan komputer buatannya, membuat Trump meradang karena kegiatan produksi di luar negeri dipandang tak menguntungkan rakyat Amerika. Dalam kampanyenya Trump mengatakan akan membuat Apple memproduksi semua produknya di AS bukan di China.

Untuk bisa membuat Apple berproduksi di dalam negeri, ada masalah-masalah yang harus diatasi. Pertama produksi di AS bakal menimbulkan masalah logistik terkait distribusi komponen karena 90 persen hardware iPhone dibuat di luar AS. Kedua ongkos produksi pun lebih mahal di AS dan bisa menambah harga eceran iPhone sebesar 50 dollar AS sehingga ponsel tersebut kurang kompetitif di pasaran. Ketiga tenaga kerja China lebih terampil daripada pekerja AS dalam hal manufaktur.

Melonggarkan sekuriti
Februari lalu, Apple sempat berseteru dengan biro penyelidikan federal AS, FBI, lantaran menolak membuka kunci iPhone yang dimilki teroris dengan alasan melindungi privasi. Donald Trump pun mengajak konsumen Amerika agar memboikot Apple sampai mau membuka kunci enkripsi iPhone tersebut.

Source : kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
close
Peduli dan Berbagi