Senin, 16 Januari 2017

7 Mitos Kehamilan Yang Sering Beredar di Masyarakat

Kehamilan adalah hal yang membahagiakan untuk wanita (Foto by gendies.com)
IndoNewz.com – Masa kehamilan bagi seorang wanita adalah hal yang sangat dinantikan. Terutama pasangan yang baru menikah, bisa memiliki momongan dalam waktu yang cepat setelah pernikahan adalah hal yang diinginkan.

Namun, dibalik kehamilan seorang wanita, sering kali kita mendengar yang namanya Mitos. Masyarakat Indonesia memang sangat mempercayai sekali seputar mitos. Terlebih lagi karena mitos itu sudah turun temurun dari nenek moyang. Bahkan mitos-mitos tersebut dijadikan pedoman dalam kehidupan. 

Bagi wanita yang sedang hamil saat ini, harus bisa memilih mana yang mitos dan fakta. Jangan sampai salah dalam menerapkannya saat sedang hamil.

Berikut ini adalah mitos-mitos seputar kehamilan yang berkembang di masyarakat :
 
1. Mitos bentuk perut ibu dan jenis kelamin bayi
Mitos : Ibu hamil yang perutnya membulat ke samping, maka bayi berkelamin perempuan. Jika perut ibu meruncing ke depan, berarti bayi berkelamin laki-laki.

Fakta : Bentuk perut ibu hamil tergantung kepada bentuk tubuh alami wanita itu sendiri. Jika ibu hamil bertubuh mungil, maka bentuk perut cenderung berbeda dengan bentuk perut ibu hamil yang berpostur tinggi atau besar.
 
2. Mitos gerhana bulan
Mitos : Ibu hamil yang melihat gerhana bulan, bayi di dalam kandungan akan lahir dengan kondisi bibir sumbing.

Fakta : Bibir sumbing bisa terjadi karena adanya faktor genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya. Jadi bibir sumbing pada bayi tidak aa hubungan apa pun dengan bulan.
 
3. Mitos larangan mandi
Mitos : Ibu hamil tidak boleh mandi karena kotoran yang ada di air akan meresap dan membuat bayi terkontaminasi oleh kotoran dari tubuh ibu.

Fakta : Bayi terlindungi oleh selaput lendir yang membungkus rahim sehingga kotoran tidak akan sampai ke tubuh bayi. Meskipun sedang hamil, Bunda dapat tetap mandi asalkan menggunakan air dengan suhu yang sejuk untuk tubuh.
 
4. Mitos makan banyak
Mitos : Ketika hamil, ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang.

Fakta : Ibu hamil memang harus makan untuk dua orang, tetapi bukan berarti dalam sekali waktu makan harus mengonsumsi dua porsi untuk orang dewasa. Jangan sampai Anda menambahkan kalori secara berlebihan karena akan sulit membuang kalori lagi nantinya setelah melahirkan.
 
5. Mitos larangan naik pesawat
Mitos : Naik pesawat akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan akibat radiasi, baik karena mesin pemindai di bandara maupun karena tempat ketinggian.

Fakta :
Mesin x-ray atau mesin pemindai tubuh yang ada di bandara dan berada di ketinggian di dalam pesawat memang memancarkan radiasi, namun yang perlu Anda ketahui adalah tingkat radiasi tersebut terbilang kecil dan tidak cukup untuk menembus masuk ke tubuh sehingga tidak akan mengganggu bayi yang ada di dalam kandungan, menurut seorang profesor ahli fetomaternal.
 
6. Mitos berhubungan intim
Mitos : Berhubungan seksual dapat membahayakan kehamilan.

Fakta : Hubungan seksual tidak akan membahayakan bayi di dalam kandungan karena bayi terlindung oleh kantong ketuban, otot rahim yang kuat, serta lapisan lendir tebal di mulut rahim. Orgasme juga tidak menyebabkan keguguran karena kontraksi otot pada saat orgasme berbeda dengan kontraksi ketika melahirkan. Anda tidak perlu khawatir selama kondisi kehamilan tidak ada kelainan. Namun tanyakan terlebih dahulu ke dokter bagi ibu yang berisiko keguguran, persalinan prematur, ataupun terjadi perdarahan dari vagina yang belum diketahui sebabnya. Kemungkinan dokter menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Yang perlu diwaspadai adalah infeksi penyakit menular seksual. Jika ibu hamil terinfeksi penyakit tersebut,misalnya HIV, klamidia, kutil, atau herpes, maka besar kemungkinan bayi akan terinfeksi juga.
 
7. Kondisi awal kehamilan
Mitos : Semua ibu hamil mengalami kondisi awal yang sama.

Fakta : Lonjakan hormon yang terjadi pada awal kehamilan membuat ibu hamil mengalami kondisi yang tidak biasa. Misalnya, sensitif terhadap aroma tertentu, ingin menikmati makanan tertentu, atau mulut yang tidak pernah berhenti memproduksi liur. Kondisi semacam ini tidak selalu sama. Ibu hamil yang sensitif terhadap aroma tertentu belum tentu mengalami produksi liur yang berlebih. Begitu juga dengan ibu hamil yang mengalami produksi liur berlebih, belum tentu merasa ingin mengonsumsi makanan tertentu.

Bagi ibu hamil disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai kebenaran dari mitos-mitos tersebut. Jangan sampai salah dalam menerapkannya. Dan yang paling utama adalah jaga kondisi tubuh dan kesehatan selama hamil.

Source : alodokter.com

Tag : mitos kehamilan, mitos seputar kehamilan, mitos kehamilan yang beredar di masyarakat, mitos kehamilan di indonesia, indonewz, indonewz.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
close
Peduli dan Berbagi