Kamis, 30 Maret 2017

Alasan Piton Menyerang Manusia dan Cara Untuk Menghindarinya

Ular piton suka tinggal di gua, pohon, dan retakan batu (Foto by kumparan.com)
IndoNewz.com - Berita mengenai seorang pemuda bernama Akbar (25) yang ditemukan sudah tidak bernyawa dalam perut ular piton besar. Peristiwa itu terjadi di perkebunan kelapa sawit di Desa Salubiro, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Akbar yang pamit pada Minggu (26/3/2017) pagi pergi menuju ke kebun kelapa sawit miliknya. Namun hingga malam hari, Akbar tak kunjung pulang. Setelah menghilang 24 jam, warga yang mencari Akbar menemukan ular piton besar yang sedang berdiam diri di dekat kebun milik Akbar.

Melihat ada bagian yang membesar pada perut ular piton itu, warga kemudian membunuhnya dan membelah isi perut ular piton itu. Betapa terkejutnya warga ketika melihat tubuh Akbar yang sudah tak bernyawa ada di dalam perut ular piton besar itu. Kejadian yang mencengangkan itu terjadi pada hari Senin (27/3/2017) malam sekitar pukul 22.00 WITA.

Peristiwa yang terjadi pada Akbar memang sangat mengejutkan. Pasalnya manusia bukanlah mangsa dari ular piton. Ular piton lebih suka memangsa babi dan anjing hutan yang mudah untuk dijumpai ketimbang manusia. Di duga peristiwa ini bisa terjadi karena habitat manusia dan ular piton sudah saling tumpang tindih yang menyebabkan manusia dimangsa oleh piton. Hal tersebut dikemukan oleh Nia Kurniawan, ahli herpetologi dari Universitas Brawijaya Malang.

Banyak pertanyaan muncul kenapa ular piton bisa memangsa manusia yang berukuran tubuh sangat besar. Profesor Biologi dari University of Victoria, Patrick T. Gregory menjelaskan kalau ular piton tidak memiliki bisa, jadi dia membunuh mangsanya dengan menggigit dan melilitnya hingga kehabisan nafas, lalu ditelan. 

Ular bisa menelan mangsanya yang berukuran besar dikarenakan ular memiliki rahang yang fleksibel. Itu karena tulang kuadrat yang menyatukan rahang atas dan bawah tidak tersambung secara rigid yang menyebabkan mulut ular bisa fleksibel dalam bergerak dan bisa membuka rahang dengan lebar. Setelah menelan mangsanya, piton akan beristirahat untuk mencerna makanannya. Semakin besar ukuran mangsanya, semakin lama juga waktu yang diperlukan piton untuk beristirahat.

Lalu bagaimana cara menghadapi ular piton jika suatu saat manusia bertemu secara tidak sengaja?

Pengurus Sioux Indonesia dan Sioux Snake Rescue (SSR) yang diwakili oleh Ketua Sioux Indonesia, Aji Rachmat menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil ketika berhadapan dengan ular piton besar, yakni STOP (Silence, Thinking, Observation, and Prepare).

Jika bertemu ular, diam adalah cara yang terbaik karena ular tidak bisa melihat dengan jelas. Ular mendeteksi suhu tubuh dan gerakan mangsanya. Sambil diam, kita bisa berpikir apakah ia akan menyerang atau hanya sekedar lewat. Lalu kita juga harus mengamati benda-benda yang ada di sekitar kita untuk menghadapi ular tersebut.

Jika tubuh kita sudah terlilit, sebaiknya jangan berontak karena itu hanya akan menambah kencang lilitannya. Dengan bersikap pura-pura lemas, ada peluang untuk bisa lolos dari lilitannya.

Ular piton biasanya hidup di kawasan hutan hujan yang basah namun tetap hangat. Mereka biasanya suka tinggal di pepohonan, retakan batu, dan gua.

Sumber : beritagar.id

Tag : ular piton, ular piton makan manusia, cara menghadapi ular piton, langkah-langkah menghindari ular piton, cara mencegah serangan ular piton, trik menghadapi ular piton, indonewz, indonewz.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
close
Peduli dan Berbagi