Minggu, 26 April 2020

Mengenal Meningitis Sejak Dini, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Meningitis atau infeksi selaput halus (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. (Gambar by merdeka.com)
IndoNewz.com - Sering kali kita mendengar penyakit 'Meningitis' yang bisa menyebabkan penderitanya sampai meninggal dunia. Lalu sebenarnya apa itu penyakit Meningitis dan seberapa bahayanya bagi manusia?

Menurut keterangan ilmu medis, Meningitis merupakan peradangan atau infeksi yang terjadi pada Meninges, yaitu selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Adapun penyebab dari Meningitis biasanya berasal dari virus, jamur, bakteri, maupun parasit.

1. Meningitis virus

Meningitis virus merupakan jenis yang paling umum terjadi. Virus yang biasanya menjadi penyebabnya meliputi coksackie virus A, coksackie virus B, echovirus, West Nile virus, virus influenza, gondongan, HIV, dan campak jerman (measles).

Meski begitu, jenis meningitis ini termasuk lebih ringan bila dibandingkan meningitis bakteri. Sebagian penderitanya bahkan dapat sembuh tanpa pengobatan.

2. Meningitis bakteri

Meningitis bakterialis dapat menular dan menjadi fatal jika tidak ditangani dengan saksama. Jenis bakteri yang paling sering memicu meningitis tipe ini adalah Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenza, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus. 

3. Meningitis jamur

Jenis meningitis ini langka dan disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh, yang kemudian menyebar dari aliran darah menuju otak dan sumsum tulang belakang.

Orang dengan sistem imun yang lemah lebih mudah untuk mengalami meningitis jamur. Contohnya, penderita HIV, orang yang menjalani pengobatan kemoterapi untuk menangani kanker, serta orang yang mengonsumsi obat penekan sistem imunn.

Sederet jenis jamur yang dapat menyebabkan meningitis meliputi Cryptococcus, Blastomyces, Histoplasma, dan Coccidiodes.

4. Meningitis parasit

Jenis ini lebih jarang terjadi dibandingkan meningitis virus maupun bakteri. Meningitis parasit bisa disebabkan oleh parasit yang ditemukan di tanah, feses, siput, ikan mentah, serta unggas.

Meningitis parasit tidak ditularkan antarmanusia. Penyakit ini menular melalui parasit yang menginfeksi hewan atau terdapat pada makanan, yang kemudian dikonsumsi oleh manusia. 

5. Meningitis non-infeksi

Ini adalah jenis meningitis yang dipicu oleh kondisi medis atau perawatan medis tertentu. Misalnya, penyakit lupus, cedera kepala, operasi otak, kanker, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.

Meningitis bisa menyerang siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak. Jadi kita perlu mengetahui gejalanya sejak dini. Berikut adalah gejala Meningitis :

1. Gejala umum

Secara umum, gejala-gejala meningitis meliputi:
  • Leher kaku, yang bisa membuat Anda kesulitan menggerakkan dagu atau menyentuhkan dagu ke bagian atas dada
  • Nyeri kepala hebat
  • Demam tinggi dengan suhu 38 derajat celcius atau lebih
  • Kebingungan atau linglung
  • Muntah
  • Rasa tidak nyaman ketika melihat lampu yang terang
  • Mengantuk
  • Kejang
  • Ruam kulit
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit menelan dan nyeri menelan
  • Kelenjar getah bening di leher membesar
  • Suara menjadi serak

2. Gejala pada anak-anak

Pada anak-anak yang tidak dapat menjelaskan keluhannya, Anda sebaiknya memperhatikan tanda-tanda meningitis di bawah ini:
  • Demam
  • Lebih rewel dari biasanya
  • Susah makan atau menyusu
  • Muntah
  • Menangis dengan nada tinggi
  • Bercak merah atau ungu di kulit
  • Menangis ketika kulitnya disentuh
  • Kejang
Cara melakukan pengobatan terhadap Meningitis

1. Meningitis bakteri

Untuk meningitis yang disebabkan bakteri, penanganannya berupa pemberian obat antibiotik spektrum luas melalui intravena (infus) dan obat kortikosteroid. Dokter juga bisa mengeluarkan semua cairan sinus atau mastoid yang telah terinfeksi.

2. Meningitis virus

Untuk meningitis akibat virus, penderita biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melancarkan proses pemulihan meliputi:

-Istirahat total
-Mengonsumsi banyak cairan
-Mengonsumsi obat antinyeri untuk mengurangi demam dan rasa sakit lainnya
-Dokter mungkin akan memberikan obat kosrtikosteroid untuk mengurangi pembengkakan di otak dan obat antikejang guna mencegah kejang.

3. Meningitis jamur

Penanganan meningitis jamur dilakukan dengan penggunaan obat-obatan antijamur.

4. Meningitis parasit

Meningitis akibat parasit akan diobati berdasarkan gejala jenis parasit yang menjadi penyebabnya.

5. Meningitis non-infeksi

Untuk meningitis non-infeksi yang akibat kondisi autoimun, akan  diobati dengan pemberian kortikosteroid. Sedangkan meningitis yang terkait dengan kanker, memerlukan terapi yang lebih spesifik untuk kanker.

Agar terhindar dari Meningitis, jangan lupa untuk menyelesaikan pemberian vaksin, baik anak-anak maupun dewasa. Sebagian besar kasus Meningitis virus menyerang balita, sedangkan Meningitis bakteri menyerang orang yang berusia di bawah 20 tahun.

Pada anak-anak, gejala Meningitis hampir tidak terlihat. Namun penularannya bisa terjadi akibat kontak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi. Menyentuh benda yang sudah tercemar, menyentuh hidung, mulut, mata, serta droplet dari penderita saat mereka bersin atau batuk, juga bisa menjadi media penularan.

Jika sudah merasakan gejala-gejala Meningitis, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Penanganan yang cepat dan dini, sangat diperlukan jika tidak ingin penyakit ini bertambah parah.

Sumber : sehatq.com

Tag : apa itu meningitis, penyebab meningitis, gejala meningitis, faktor meningitis, penyembuhan meningitis, akibat meningitis, meningitis menyebabkan kematian, virus corona, covid-19, bersatu lawan corona, dirumah aja, indonewz, indonewz.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
close
Peduli dan Berbagi